Kutundukkan kepala, mendesah beribu kali menandingi sepoi angin yang berlalu-lalang. Seharusnya aku berucap syukur, bukannya mengobar hati dengan segala rindu yang selalu menusuk-nusuk kepalaku.

2021: What’s Next?
Andai saja dapat kukuasai waktu seperti kekuatan yang dimiliki Tao, ingin rasanya kupenuhi beberapa tahun terakhir dengan melatih cara menulisku lagi. Penyesalan tidak akan mengembalikan waktuku yang telah hilang, tentu saja, jadi lebih baik kupertimbangkan untuk kembali menulis di tahun ini. Hi, this is me, finally. Dan saat ini akulah yang sedang berbicara sementara kukurung Huglooms di dalam benakku. Let’s get it started!
Continue reading “2021: What’s Next?”